Bincang Jelajah: Pengembangan Wisata di Kampung Ekowisata Ciwaluh

Bincang Jelajah merupakan bagian tradisi akademik Program Studi Pariwisata Universitas Terbuka yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali, sebagai salah satu kegiatan sosial promosi. Acara ini menyajikan tema yang menarik setiap episodenya, dengan dipandu oleh Host dan Co Host yang merupakan dosen Pariwisata UT, serta turut mengundang narasumber dengan ilmu pengetahuan yang kreatif dan inovatif. Bincang Jelajah dilakukan dengan media Zoom dan live melalui akun Youtube Pariwisata UT. Tujuan utama Bincang Jelajah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan mahasiswa terkait strategi pengembangan wisata di Kampung Ekowisata Ciwaluh. Melalui acara ini diharapkan dapat menyebarluaskan pengetahuan tanpa terikat waktu demi meningkatkan kualitas kompetensi secara maksimal. Pada hari Kamis, 13 Oktober 2022, Prodi Pariwisata UT mengundang salah satu narasumber yang merupakan anggota POKDARWIS (Kelompok Sadar Wista) Ciwaluh yaitu Risandi Fadilah, yang akrab disapa kang Sandi. Acara ini dipandu oleh Yulita Suryantari sebagai Host dan Hubertina K N sebagai co Host, yang merupakan dosen Pariwisata Universitas Terbuka Tangerang Selatan.

Pada intinya, pengembangan ekowisata berbasis masyarakat lokal di Kampung Ciwaluh, Desa Wates Jaya, Cigombong, Jawa Barat, sangatlah tepat, karena memiliki dasar tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistem yang ada dilingkungan sekitar, tertuang dalam nilai lokal secara turun temurun dari nenek moyang mereka. Pelestarian lingkungan dimulai melalui penggalian sejarah, pemahaman tradisional dari desa dengan nilai-nilai kearifan lokal Kampung Ciwaluh. Industri kreatif pedesaan semakin menarik dikembangkan ketika mendapat sentuhan inovasi, teknologi,
serta keunikan produk. Hal-hal tersebut merupakan kekuatan dasar bagi
pengembangan ekowisata desa. Oleh karena itu, sudah seharusnya menjadi kesadaran, tekad, dan
kebersamaan stakeholder bahu membahu memajukan ekowisata pedesaan
yang berbasis industri kreatif berwawasan kearifan lokal.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *